Hebatnya Kamu dan Dasar Aku



Ini adalah foto yang kita ambil di sekitar kampus UI Depok. Hari itu adalah salah satu momen yang paling bahagia dalam hidupnya. Dia hari itu sibuk menjadi seorang Trainer di Madrasah Pembangun Ciputat, menjadi pembicara dengan para audien yang umurnya lebih tua. Sebuah tas cantik dihadiahkan kepadanya oleh panitia acara tersebut. 

Seorang asisten Trainer dan guru di sekolah elit adalah profesi dia sekarang. Alhamdulillah. Saya turut bangga dan bersyukur dengan pencapaiannya sejauh ini. Dengan kerja keras dan berani mencoba hal yang baru menempatkannya pada level yang lebih tinggi dari saya dan teman-temannya di Kampus. Tapi semua pencapaiannya tidak menjadikannya sombong dan berbangga diri. Melainkan ia selalu merendah dan tak pernah merasa hebat. 

Tak ayal itu menjadi poin lagi yang menjadikan dia selangkah bahkan beberapa langkah lebih hebat dari saya. Saya yang saat ini sedang dekat dengannya. Yang bisa saya lakukan hanyalah memotivasinya tanpa letih, agar ia selalu semangat menjalani hidup, dan tak pernah takut menghadapi tantangan baru dalam hidupnya. Karena saya yakin dia adalah wanita spesial. 

Walaupun tak pernah mengikuti organisasi atau kegiatan pengembangan bakat di kampus, tapi dia bisa buktikan bahwa setelah lulus kuliah dia bisa berbuat lebih. Bisa lebih berprestasi dibandingkan orang lain yang aktif berorganisasi atau kegiatan lainnya di kampus.



Wanita berwajah manis ini membalikkan semua nalar dan doktrin yang selama ini aku lahap dalam organisasi, menurutnya kuliah adalah nomor satu yang harus diproritaskan dan dia membuktikannya dengan elegan, lulus tepat waktu dengan nilai IPK yang memuaskan. Menjadi kebanggaan kedua orangtua, anak perempuan mereka kini jadi sarjana

Gelar sarjana itu terasa manis karena tanpa ragu, banyak sekolah yang menginginkan jasanya untuk mengajar. Berbagai panggilan wawancara memenuhi pesan di telepon genggamnya. Meskipun hasilnya tak berjalan lancar, beberapa sekolah tak jadi menerimanya. Beruntunglah sekarang ia berlabuh di sekolah elit yang sesuai dengan kemampuannya. Ya, kemampuannya dalam mengajar hanya layak ditempatkan di sekolah yang berkualitas.

Dan kini, saya hanya bisa mendoakannya dari jauh sambil terseok-seok di tengah lingkaran tugas akhir, ya tugas akhir yang menjemukan. 

#dasarAku



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenikmatan Yang Mematikan

Babak Baru FLP Ciputat

Pemilu dan Momentum Indonesia Maju