Dinasti Mamluk dan sejarah Perkembangannya

A. Latar Belakang Kalau ada negeri islam yang selamat dari kehancuran akibat serangan serangan bangsa mongol baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk maka negeri itu adalah negeri mesir yang ketika itu berada dibawah kekuasaan dinasti Mamalik. Karena negeri ini terhindar dari kehancuran, maka persambungan perkembangan peradaban dengan masa klasik relatif terlihat dan beberapa prestasi yang pernah dicapai pada masa klasik bertahan di Mesir. Para tentara Budak dari Dinasti Ayyubiyah berhasil mempertahankan mesir dari serangan pasukan Mongol dan Tartar yang dipimpin oleh seorang yang sangat Bengis dan haus darah bernama Hulagu Khan. Dunia islam pada waktu itu di hancur dan dibantai habis oleh Hulagu Khan. Akan tetapi kepahlawanan para budak Mesir itu telah berhasil memukul mundur Hulagu Khan dari Mesir dan selamatlah Mesir dari kekejaman Hulagu Khan. Dinasti Mamluk bertahan sampai 257 tahun lamanya, namun demikian tidak ada raja yang benar benar bertahan lama dalam kursi pemerintahan, bahkan ada yang hanya memerintah sehari saja. Hal ini agaknya disebabkan sistem politik yang bersifat oligarki militer dan banyaknya perebutan kekuasaan disesama pasukan mamluk. Tengok saja ketika raja (Ratu) pertama Dinasti Mamluk, yang membunuh anaknya sendiri yang berkhianat. Dan dia juga yang bertanggung jawab atas terbunuhnya Aybak suami sekaligus raja yang dia angkat sendiri pada masa itu. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Dinasti Mamluk! 2. Bagaimana periodesasi Dinasti Mamluk? 3. Siapa saja raja-raja yang pernah memimpin Dinasti Mamluk, dan apa kontribusinya? 4. Pertumbuhan, Peradaban dan Perkembangan Apa Saja yang Berhasil dicapai Dinasti Mamluk? 5. Siapa saja tokoh yang berpengaruh pada Dinasti Mamluk, serta kontribusinya terhadap peradaban islam? 6. Apa Pengaruh Dinasti Mamluk Terhadap Peradaban Dunia? 7. Bagaimana proses keruntuhan Dinasti Mamluk dan sebab-sebab Keruntuhannya? C. Tujuan Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas UTS mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam secara khusus. Tujuan Umumnya adalah supaya menjadi sumber bacaan yang bermanfaat, baik bagi teman teman Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, maupun teman-teman Mahasiswa lainnya. SEJARAH PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERADABAN DINASTI MAMLUK A. Sejarah terbentuknya Dinasti Mamluk Menjelang Baghdad hancur dan perang salib angkatan ke-7 pimpinan Louis IX yang berusaha untuk menggempur Mesir hingga Dimyat jatuh pada tahun 1249 M. Negara itu sedang dalam keadaan kacau balau. Sultan yang berkuasa waktu itu adalah Malikus Shaleh Ayyubiyah, ia adalah penguasa terakhir dinasti Ayyubiyyah. Sakit yang telah lama menggerogoti tubuh sang Sultan Mesir itu akhirnya mengantarkannya kepada ajalnya. Ia wafat pada tahun 1249 M. Sepeninggalnya kekuasaan sementara dipegang oleh permaisurinya yaitu sajaratud Dur yang asal usulnya adalah seorang Budak Sahaya Armenia yang dihadiahkan Khalifah Musta’shim dari Baghdad kepada Malikus Shaleh. Sajaratud Dur kemudian dimerdekakan dan diangkat menjadi permaisuri. Kemudian dipanggilah anak tirinya Tauron Syah (putra Malikus Shaleh dari lain ibu) untuk menduduki tahta. Namun Tauron Syah tidak menghargai usaha ibu tirinya malah berusaha untuk menyingkirkannya. Rasa kecewa itu begitu melekat dihatinya hingga akhirnya ia meminta bantuan kaum mamluk dan terjadilah kudeta yang berakhir dengan terbunuhnya Tauron Syah. Sajaratud Dur kemudian dinobatkan menjadi sultan, yang memerintah negeri Mesir, Afrika Utara dan Syam. Sekaligus merupakan penguasa peralihan dari dinasti Ayyubiyah kepada Dinasti Mamluk. Selama delapan puluh hari Sultanah itu (satu satunya penguasa wanita muslim dikawasan Afrika Utara dan Asia Barat) mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa tunggal atas wilayah yang pernah melahirkan Cleopatra dan Zenobia. Ia pernah menerbitkan keping mata uang yang menyandang namanya, dan memerintahkan agar namanya disebutkan pada shalat Jum’at. Akan tetapi pemerintahan pusat yaitu abbasiyah yang ada di Baghdad menolaknya dengan alasan seorang sultan itu haruslah seorang laki-laki. Karena begitu adanya, akhirnya Sajaratud Dur menikahi Izzuddin Aybak pemimpin Mamluk yang dilimpahi menjadi raja antara tahun 1250-1257 M. Dengan mendampingi suami barunya itu Sajaratud Dur tetap memegang kekuasaan dari belakang layar. Dengan berkuasaannya Izzudin Aybak, mulailah dinasti Mamluk al-Bahriyah (1250-1383M) Dinasti mamluk, sebagaimana ditunjukan oleh namanya adalah merupakan dinasti para budak yang berasal dari berbagai suku dan bangsa dan menciptakan suatu tatanan oligarki militer diwilayah asing. Para sultan-budak ini menegaskan kekuasaan mereka atas wilayah Suriah-Mesir, yang sebelumnya dikuasai tentara salib. Selama beberapa waktu mereka berhasil menahan laju pasukan Mongol pimpinan Hulagu khan dan Timur Lenk. Seandainya mereka gagal bertahan, tentu seluruh tatanan sejarah dan kebudayaan di Asia Barat dan Mesir akan berubah drastis. Berkat kegigihan mereka, Mesir bisa bertahan, dan selamat dari serangan Mongol yang telah menghancurkan suriah dan Irak , sehingga penduduk Mesir masih bisa melihat dan menyaksikan kesinambungan budaya dan institusi politis, suatu fenomena yang tidak dinikmati oleh negara-negara islam lainnya di luar daratan Arab. Siapakah pasukan yang begitu gagah berani itu, jawabannya adalah bangsa Mamluk. Mamluk bentuk jamaknya adalah Mamalik yang berarti budak yang dibeli dengan Uang. Mereka didatangkan oleh para Sultan pemerintahan Ayyubiyah dari berbagai negeri. Diantaranya yang terpenting adalah Turkistan, kaukaz, Asia kecil, dan negeri-negeri di Asia Tengah. Mereka kemudian diberi pendidikan kemiliteran untuk kemudian dijadikan pasukan kerajaan, hal itu disebabkan karena mereka memiliki sifat pemberani dan pantang menyerah, Serta loyalitasnya yang sangat kuat. Namun ada yang perlu diklarifikasi disini, bahwasannya mereka para kesatria mamluk yang gagah berani itu bukanlah para budak atau hamba sahaya seperti yang telah dipaparkan di alinea sebelumnya. Akan tetapi mereka adalah orang-orang merdeka secara penuh dan penjualan mereka adalah batil. Mereka adalah para korban perampasan hak dengan cara yang tidak legal. Adalah ayah mereka yang menjual anaknya untuk diserahkan kepada orang-orang tertentu di istana-istana. Adapula yang merampas (menculik) anak-anak kecil, lalu mereka jual. Islam secara tegas melarang perbudakan kecuali melalui perang agama atau jihad dijalan Allah. Dengan demikian, dari sudut pandang Syariah, maka mereka adalah orang-orang yang merdeka dan bukan budak atau hamba sahaya. B. Periodesasi Dinasti Mamluk Pemerintahan Mamluk (sebagaimana menjadi kesepakatan para sejarawan) dibagi menjadi dua periode. Yaitu Mamluk Bahriyyah, dan Mamluk Burjiyyah. Pemerintahan mereka berlangsung selama 275 tahun. 1. Masa Pemerintahan Mamluk Bahriyah (648-792 H/1250-1389 M) Mamluk/Mamalik Bahriyah (budak-budak yang kamp-nya dipulau Rawdhah di tengah sungai Nil) adalah budak-budak milik al-Shaleh Najmuddin Ayyub. Jumlah mereka sangat banyak sehingga berani bertindak semau mereka dan melampau batas. Ini membuat penduduk mengajukan protes keras kepada Sultan. akhirnya, pada tahun 638 H, dibangunlah sebuah benteng dipulau Rawdhah guna menampung dan melatih mereka secara militer. Mereka pun dikenal dengan istilah Mamluk/Mamalik Bahriyah. Sultan Najmudin Meninggal saat pasukannya sedang sibuk melawan pasukan salib. Istrinya yaitu Sajaratud Dur menyembunyikan kabar kematiannya dan dia mengatur negara atas namanya. Setelah itu kemudian ia memanggil anaknya Turansyah untuk memegang kekuasaan, dan berhasil mengalahkan orang-orang Salibis Kristen berkat bantuan orang-orang Mamluk pada tahun 648 H/1250 M. Namun kemudian sajaratud Dur membunuh anaknya dan sepenuhnya memegang roda kekuasaan. Hal itu mengundang reaksi dari pemerintahan Abbasiyah. Ia bersiaisat segera menikah dengan Izzuddin Aybak, salah seorang tokoh Mamluk. Mereka bersama pasukan Mamluk berhasil mengalahkan raja dari pemerintahan Ayyubiyah an-Nashir yang berusaha mengambil alih kembali syam. Tak cukup dengan membunuh anaknya, Sajaratud Dur kemudian membunuh suaminya Izzuddin Aybek. Karena sudah keterlaluan, akhirnya ia dibunuh oleh orang orang Mamluk pada tahun 665 H. Setelah itu naiklah Nuruddin bin Izzudin Aybek. Anak dari Izzudin Aybak menduduki tahta kekuasaan mamluk Bahriyah. Pada tanggal 15 Ramadhan tahun 658 H/1259 M terjadi perang dahsyat yang dinamai perang ‘Ain Jalut perang ini merupakan peristiwa besar dalam sejarah islam, ketika itu tentara mamalik dibawah pimpinan Saifuddin Qutz dan Baybers berhasil mengalahkan pasukan Mongol dibawah pimpinan Hulagu khan yang terkenal sangat bengis dan kejam. Daulah Mamluk di Mesir inilah satu-satunya yang berhasil mengalahkan pasukan Mongol sehingga menjadi tumpuan umat islam sekitar. Selain peristiwa-peristiwa yang telah disebutkan diatas, ada banyak lagi catatan sejarah mengenai peristiwa penting dinasti Mamluk Bahriyah, antara lain: a. Pada tahun 667 H azh –Zhahir mampu meluaskan pengaruhnya di Hijaz b. Antara tahun 660-690 H orang-orang Mamluk menggempur kaum sbilis dan berhasil mengambil kembali beberapa kota di syam. c. Pada tahun 680 H Mansyur Qolawun berhasil menghancurkan pasukan Tartar dengan telak d. Pada tahun 702 H An-Nashir Muhammad bin Qalawun berhasil menaklukan kepulawan arwad dan mengusir orang-orang salibis dari sana e. Pada tahun yang sama pasukan Tartar juga dikalahkan dengan sangat telak pada perang syaqhat di dekat Damaskus. 2. Masa Pemerintahan Mamluk Barjiyah (792-923 H/1389-1517 M) Orang-orang Mamluk Barjiyah berasal dari Syarakiyah, Georgia ysng berdekatan dengan laut hitam. Mereka dibeli oleh Sultan Qalawun, dengan harapan untuk memperkuat posisis keluarganya. Mereka disebut Mamluk Barjiyah karena sekelompok dari mereka tinggal diujung benteng. Ada beberapa peristiwa penting pada masa dinasti Mamlum Barjiyah, antara lain: a. Pada tahun 792 H M Shalih Haji dicopot dan diangkatlah Sultan Burquq. Maka bergeserlah kekuasaan dari Mamluk Bahriyah ke Mamluk Barjiyah b. Pada tahun 803 H pasukan Tartar yang dipimpin oleh Timurlank berangkat menuju Syam dan menghancurkan kota itu serta membunuh Mamluk yang membela negara itu c. Pada tahun 805 H pasukan Timurlank berangkat menuju pusat pemerintahan Utsmani dan berhasil mengalahkan mereka di Ankara serta berhasil menawan Sultan Bayazid. Lalu, mempenjarakannya hingga meninggal d. Pada tahun 830 H pasukan Mamluk berhasil mengalahkan pasukan Salibis dengan kemenangan besar dan mengusir mereka dari kepulauan Siprus dan pada saat yang sama berhasil mengancam kepulauan Rhdesia e. Pada saat orang-orang portugis sampai ke pantai-pantai India, kaum Muslimin yang ada disana meminta bantuan pasukan Mamluk. Merekapun berangkat untuk memberi bantuan. Namun mereka berhasil dikalahkan oleh orang-orang portugis pada tahun 950 H setelah itu orang-orang portugis itu masuk ke perairan Negeri Arab dan memasuki Laut Marah. C. Raja-raja dinasti Mamluk dan Kontribusinya terhadap peradaban Islam 1. Sultan-sultan kerajaan Bahriyah (648-792 H) No. Nama Sultan Masa Pemerintahan Akhirnya 1 Syajaratud Dur 648 H/ 1250 M Dibunuh 2 Izzuddin Aibak 648 H/ 1250 M Dibunuh 3 Nurrudin Ali bin Aibik 665 H/ 1257 M Dicopot 4 Saifuddin Qathaz 665 H/ 1258 M Dibunuh 5 Zhahir Bybers 658 H/ 1259 M Wafat 6 Sa’id Barkah bin Bybers 676 H/ 1277 M Dicopot 7 ‘Adil Badruddin bin Bybers 689 H/ 1290 M Dicopot 8 Manshur Qalawun 693 H/ 1294 M Wafat 9 Asyraq Khalil bin Qalawun 694 H/ 1294 M Dibunuh 10 Nashir Muhammad bin Qalawun 696 H/ 1296 M Dicopot 11 ‘Adil Katabagha 698 H/ 1298 M 12 Manshur Lajin 708 H/ 1308 M Dibunuh 13 Nashir Muhammad bin Qalawun 709 H/ 1309 M Diganti 14 Mudzafar Bibarai Abi Syankir 741 H/ 1340 M Dibunuh 15 Nashir Muhammad bin Qalawun 742 H/1341 M Wafat 16 Manshur Abu Bakar bin Muhammad 742 H/ 1341 M Dicopot 17 Asyraf Kazak bin Muhammad 743 H/ 1342 M Dicopot 18 Nashir Ahmad bin Muhammad 746 H/ 1345 M Dicopot 19 Shalih Ismail bin Muhammad 747 H/ 1346 M Wafat 20 Kamil Sya’ban bin Muhammad 748 H/ 1347 M Dibunuh 21 Mudzafar Amir Haj bin Muhammad 752 H/ 1351 M Dibunuh 22 Nashir Hasan bin Muhammad 755 H/ 1354 M Dicopot 23 Shalih Shalih bin Muhammad 762 H/ 1360 M Dicopot 24 Nashir Hasan bin Muhammad 764 H/ 1362 M Dibunuh 25 Manshur Muhammad bin Amir Haj 778 H/ 1376 M Dicopot 26 Asraf Sya’ban bin Hasan 783 H/ 1381 M Dibunuh 27 Mansyur Ali bin Hasan 791 H/ 1388 M Wafat 28 Shalih Haji bin Asyraf Sya’ban 792 H/ 1389 M Dicopot Nama-nama raja yang ditebalkan penulisannya diatas merupakan raja-raja yang paling berpengaruh terhadap kemajuan dinasti Mamluk Bahriyah. Berikut sebagian sejarah hasil gemilang yang mereka capai: a. Sajaratud Dur Seperti elah disinggung sebelumnya, bahwa Sajaratud Dur merupakan pendiri sekaligus Raja (ratu) pertama Dinasti Mamluk. Dia telah berhasil mendirikan pondasi yang kuat bagi dinasti Mamluk, dan berhasil mengalahkan dan mengusir dari Mesir pasukan Salib angkatan ke-7 pimpinan Louis IX. Ia memerintah selama 80 hari kemudian meninggal setelah dibunuh oleh tentara mamluk yang dendam terhadapnya. b. Izzudin Aibak Ia adalah seorang tokoh yang masyhur dari pasukan Mamluk. Ia menikah dengan Sajaratud Dur (raja sebelumnya) dan mengambil alih kekuasaan dinasti Mamluk. Ia berhasil mengkudeta takhta Tauron Syah dan membunuhnya, karena Tauron Syah berkhianat terhadap ibunya dan lebih dekat kepada pasukan kurdi, yang waktu itu adalah saingan besar dinasti Mamluk. c. Saifuddin Qathaz Ditahun 1260 M, mesir terancam serangan bangsa Mongol yang sudah menduduki hampir seluruh dunia islam. Namun kemudian munculah Qathaz sang panglima perang yang gagah berani. Ia dan Baybers berhasil mengalahkan pasukan Mongol pada suatu perang dahsyat yang disebut perang ‘Ayn Jalut. Daulah mamluk pimpinan Qathaz inilah satu-satunya yang berhasil mengalahkan pasukan Mongol sehingga membawa umat islam menjadi kuat kembali. d. Zhahir Baybars Setelah kemenangan di ‘Ayn Jalut, Baybars mulai memalingkan perhatian untuk merebut kembali kota-kota yang masih dikuasai pasukan salib, kota-kota benteng seperti Arsyuf, Safad, Arkad dan kota Antioch berhasil direbut dari pasukan salib prancis dibawah pimpinan Edward of England pada tahun 1272 M. Selain itu Baybers juga berjasa membangun Mesir, Palestina dan Syiria. Ada dua tradisi pada masa Baybers. Pertama, mempersiapkan Kiswah untuk Baitullah di Mekah dan diantar dengan upacara pada setiap musim Haji. Yang kedua, menempatkan empat imam, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’I dan Hambali pada keempat penjuru Baitullah. e. Manshur Qalawun Tradisi-tradisi diatas kemudian dilanjutkan oleh Sultan Qalawun. Ia juga banyak mendirikan bangunan di Mesir baik bangunan keagamaan seperti Masjid maupun social seperti rumah sakit, rumah anak yatim dan rumah orang cacat. Selain itu Qalawun juga dapat menghancurkan serangan bangsa Mongol dibawah pimpinan Abaga khan (anak Hulagu Khan) yang ingin belas dendam atas kekalahan ayahnya. Pertempuran pecah diwilayah Homs, Syiria Utara dan pasukan Mongol Hancur. 2. Raja-raja Mamlum Barjiyah (792-923 H/ 1389-1517 M) No. Nama sultan Memerintah Sejak Akhirnya 1 Azh-zahir Barquq 792 H/ 1389 M Wafat 2 An-Nashir Farj bin Barquq 801 H/ 1398 M Dicopot 3 Al-Manshur Abdul’aziz bin Barquq Tiga Bulan Dicopot 4 An-Nashir Farj 808 H/ 1405 M Dibunuh 5 Al-Muayyid Syaikh 815 H/ 1412 M Wafat 6 Al-Mudzaffar Ahmad Ibnul Muayyid Beberapa Bulan Dicopot 7 Azh-Zhahir Thuthar Beberapa Bulan Wafat 8 Ash-Shalih Muhammad bin Thuthar Beberapa Bulan Dicopot 9 Al-Asyraf Barsibai 825 H/ 1421 M Wafat 10 Al-Aziz Yusuf bin Barsibai Beberapa Bulan Dicot 11 Azh-Zhahir Jaqmaq 842 H/1438 M Wafat 12 Al-Manshur Utsman bin Jaqmaq Beberapa bulan Dicopot 13 Al-Asyraf Inal 857 H/ 1453 M Wafat 14 Al-Muayyid Ahmad bin Inal Beberapa Bulan Dicopot 15 Azh-Zhahir Khasyqadam 865 H/ 1460 M Wafat 16 Azh-Zhahir Balba Dua Bulan Dicopot 17 Azh-Zhahir Tamrigha Dua Bulan Dicopot 18 Khairbeik Satu Malam Dicopot 19 Al-Asyraf Qaytabai 872 H/ 1467 M Wafat 20 An-Nashir Muhammad Qaytabai 901 H/ 1495 M Dicopot 21 Qanshuh 902 H/ 1496 M Dibubuh 22 An-Nasir Muhammad 903H/ 1497 M Dibunuh 23 Azh-Zhahir Qanshuh 904 H/ 1498 M Dicopot 24 Janbalath 905 H/ 1499 M Dibunuh 25 Al-‘Adil Thumanbai I Beberapa Bulan Dibunuh 26 Al-Asyraf Qanshuh al-Ghawri 906 H/ 1500 M Dibunuh 27 Thumanbai II 922-923 H/1516-1517M Dibunuh Raja pertama Dinasti Mamluk Burjiyah adalah al-Zhafir Sayfuddin Burquq. Ia melengserkan paksa raja terakhir mamluk Bahriyyah yaitu As- Shalih bin Asyaraf Sya’ban yang masih berusia enam tahun ketika itu. Burquq sultan yang kuat, ia berhasil mengalahkan Timurlenk keturunan Hulago yang bercita-cita menguasai kembali seluruh wilayah yang dahulu du kuasai Hulago, termasuk daerah Baghdad. Penguasa Baghdad saat itu yaitu Sultan Ahmad Jalair meminta perlindungan kepadanya dari serangan Timurlenk . Burquq inilah satu-satunya penguasa yang berhasil mengalahkan Timurlenk. D. Kemajuan-kemajuan peradaban yang dicapai dinasti Mamluk 1) Kemajuan dalam ilmu pengetahuan Ilmuan-ilmuan besar lahir pada zaman mamluk diantaranya Ibnu Nafis yang oleh pengagumnya digelari The Second Avicena (Ibnu Sina kedua) karena reputasinya sebagai dokter yang terkemuka dan seorang penulis serba bisa pada abad ke 13. Ketika Ibn Nafis meninggal ia mewariskan Rumah, kekayaan dan Buku-buku kepada Rumah sakit Mansuri di Kairo yang dibangun oleh Sultan Qalawun. Diantara karya karyanya yang besar adalah: 1. Kitab as-Syamil fi at-Thibb, sebuah ensiklopedi kedokteran lengkap yang terdiri dari kurang lebih 27.000 folio yang tersebar dalam 8 jilid tebal 2. Kitab al-Muhadzab fi al-kuhl, sebuah buku yang mencangkup hamper seluruh cabang ilmu kedokteran arab pada waktu itu. 3. Mujiz al-Qanun, sebuah intisari lengkap buku Qanun Ibnu Sina 4. Komentar terhadap buku Masail fi at-Thibb karya Hunain ibn Ishak 5. Komentarnya secara lebih luas terhadap Qanun karya ibn Sina khususnya masalah yang berkaitan dengan anatomi dari tiga bagian pertama Qanun. Ilmuan lain pada zaman Mamluk adalah Abu Fida seorang ahli geografi dan sejarah terbesar pada waktu itu.. Karya karyanya antara lain: 1. Mukhtasir Tarikh al-Bashar, sebuah buku sejarah Universal, mencangkup Pra Islam, dan sejara islam sampai tahun 1329 M 2. Takwin al-Buldan, sebuah deskripsi geografis yang dilengkapi sejumlah data dalam bentuk tabel-tabel, matematika, dan Fisika. Ilmuan lain yang memberikan pengaruh besar pada masa itu adalah Ibnu Khaldun. Pandangannya dalam filsafat sama dengan ibnu Taimiyah dan al-Ghazali yang menolak dan mengemukakan kemustahilan filsafat, khususnya metafisika sebagai usaha memahami kebenaran final. Karyanya yang paling terkenal adalah kitab Muqadimah dan kitab sejarah Alam semesta. 2) Infrastuktur-infrastuktur Selain ilmu pengetahuan yang berkembang cukup pesat, raja-raja dinasti mamluk juga aktif ,mendirikan bangunan bangunan dan infrastuktur lain yang befungsi untuk menunjang kehidupan rakyatnya, antara lain Masjid Mansuri yang dibangun oleh Qalawun, kemudian rumah sakit-rumah sakit, rumah anak yatim dan rumah orang cacat juga dibangun oleh Qalawun E. Tokoh-tokoh yang berpengaruh pada zaman dinasti Mamluk Banyak sekali tokoh tokoh yang berpengaruh pada masa dinasti mamluk, baik itu para raja seperti sajaratud Dur, kemudian Qathaz dan baybars yang berhasil mengalahkan pasukan mongolnya Hulago Khan. Kemudian ada juga Qalawun yang berhasil memajukan ilmu pengetahuan pada masa pemerintahannya. Ada pula tokoh-tokoh ilmuan dan ulama yang berpengaruh besar dalam membangun peradaban mamluk. Seperti Ibnu Khaldun, ibnu Nafis dan Abu Fida. Berikut sedikit pemaparan tentang tokoh yang Fenomenal pada zaman Mamluk yaitu Ibnu Sina: Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada Tahun 702 H. ia adalah ilmuan islam yang sangat cemerlang yang lahir ketika dunia islam dalam kegelapan dan termasuk yang paling dihargai oleh dunia intelektual Modern. Pandangannya dalam ilmu Filsafat sama dengan Ibnu Taimiyyah dan Al-ghazali yang pada dasarnya menolak Filsafat. Dalam mengemukakan pikirannya ibnu Khaldun lebih tertuju kepada permasalahan sosial , sebagaimana permasalahan itu terwujud dalam sejarah umat manusia. Dalam bidang inilah ibnu Khaldun memberikan sumbangan yang tiada tara. Ibnu Khaldun beranggapan bahwa ilmu sejarah dan sosiologi adalah dua ilmu yang berasal sama. Mempelajari sosiologi adalah penting sebagai pengantar kepada kajian tentang sejarah. F. Masa kemunduran Dinasti Mamluk dan Penyebabnya Pemerintahan Syiah Ash-Shafariyah bersekutu dengan orang-orang portugis dalam melawan pasukan Utsmani yang meminta kepada orang-orang mamluk untuk membantu menghancurkan musuh mereka bersama. Namun orang-orang Mamluk menolak memberikan bantuan, bahkan melarang orang-orang Utsmani untuk masuk ke wilayah mereka dalam usaha melawan pasukan portugis. Pasukan Utsmani dibawah pimpinan Sultan salim berhasil mengalahkan pemerintahan ash-Shafariyah pada perang Jaladiran yang terkenal pada tahun 902 H. mereka berhasil memasuki ibukotanya Tibriz. Dengan demikian, irak kini berhasil masuk dibawah kekuasaan Utsmani. Setelah itu, mereka berhasil pula mengalahkan pemerintahan Mamluk di negeri Syam pada perang Marj Dabiq. Sultan Qanshuh al-Ghawri dibunuh dalam perang ini pada tahun 922 H. Kemudian Sultan Salim melanjutkan serangannya ke Mesir dan berhasil menang atas orang orang Mamluk pada perang Raydinah di kairo. Pada perang ini Sultan Thumambai II terbunuh, dengan terbunuhnya sultan tersebut, maka berakhir pulalah pemerintahan mamluk dan digantikan oleh Dinasti Utsmaniyyah, pimpinan Sultan Salim. Selain karena serangan pasukan Utsmani, ada sebab sebab lain yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mamluk, yaitu: 1. Karena mereka meninggalkan jihad 2. Karena mereka menjadi terpecah dan terjadinya konflik internal serta terjadinya banyak pertempuran diantara mereka 3. Ditemukannya jalan ar-Raja’ ash-Shaleh oleh orang-orang portugis yang membuat mesir kehilangan pengaruhnya 4. Kegagalan mereka membendung serangan orang-orang portugis yang saat itu telah sampai ke laut tengah dan laut merah 5. Munculnya kekuasaan utsmani yang kemudian mengakhiri pemerintahan mamluk. KESIMPULAN Analisis yang saya dapakan setelah membaca dan memahami isi materi ini dapat diambil kesimpulan bahwa Dinasti mamluk adalah dinasti yang berasal dari budak-budak yang mulanya mereka adalah tawanan dinasti Ayyubiyah Mesir. Para budak ini kemudian dijadikan tentara oleh Sultan Malikus Shaleh, pemimpin terakhir dinasti Ayyubiyah. Para pasukan Mamluk (budak) itu berhasil mempetahankan Mesir dari serangan pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan. Tentara Mamluk adalah satu-satunya yang berhasil mengalahkan dan memukul mundur Hulagu Khan dan tentara Mongol dari Mesir. Sehingga islam tetap jaya. Masa pemerintahan Mamluk berlangsung sekitar 257 tahun lamanya, didalamnya terjadi banyak sekali pergantian kepemimpinan yaitu kurang lebih 50 pergantian Sultan. Dinasti Mamalik sendiri terbagi menjadi dua periode, yaitu Mamluk Bahriyah dan Mamluk Burjiyah. Pada dua periode pemerintahan tersebut Dinasti Mamluk berhasil mencapai banyak prestasi diantara pada ilmu pengetahuan umum, ilmu agama, dan perkembangan infrastuktur-infrastruktur penunjang lainnya. Kepahlawanan pasukan Mamluk sangat menginspirasi dunia islam maupun dunia, karena dengan keberanian dan semangat pantang menyerah merekalah peninggalan-peninggalan islam masa klasik masih dapat kita temui sekarang, mungkin saja apabila mereka kalah dalam peperangan melawan dinasti Mongol, maka akan hilang peninggalan-peninggalan masa klasik yang sangat penting, dan bisa saja sejarah umat islam berubah drastis. DAFTAR PUSTAKA Al-usairy, Ahmad. Sejarah Islam, sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media. 2009 Hitti, Philip K. Sejarah Arab. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. 2014 Sunanto, Musyrifah . Sejarah Islam Klasik. Jakarta: Kencana. 2004 Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Shaleh. Buku Pintar Sejarah Islam, jejak Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi Hingga Masa kini. Jakarta: Zaman. 2014 Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenikmatan Yang Mematikan

Babak Baru FLP Ciputat

Pemilu dan Momentum Indonesia Maju