Bukber Bersama Senior FLP Ciputat
Buka bersama atau bukber memang
sudah menjadi tradisi yang tidak boleh dilewatkan pada bulan Ramadhan, selain buka
puasa bersama, ajang ini juga kerap diadakan untuk mempertemukan dan menyambung
kembali silaturahmi antar teman yang sudah lama tak bertemu. Istilah populernya
reunian, dan alhamdulillah malam minggu kemaren FLP Ciputat telah mengadakan
bukber sekaligus reunian dengan para senior FLP Ciputat.
Ada beberapa senior lintas angkatan
yang hadir di acara bukber kali ini, dari mulai senior yang masih muda, sampai
senior yang sudah berusia lanjut. Ada Bang Roni, Bang Said dan Bang Kholik yang
sudah susah sekali ditemuin. Ada juga senior yang sekaligus penghuni rumpus,
Bang Andik dan Bang Rifkqi yang sering banget saya jumpai, dan ada juga sesepuh
senior yang sudah lama malang melintang di dunia FLP yaitu Papih Sakti dan Bang
Rahmat. Dua senior yang banyak mengispirasi saya dan teman-teman.
Keduanya menekankan pentingnya
organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan skill menulis, FLP bukan hanya
organisasi kepenulisan, lebih dari itu sesuai dengan keinginan para pendahulu,
bahwa FLP adalah keluarga, maka di sini hendaknya dibentuk kemistri yang bagus
sesama anggota, pada dasarnya semua anggota FLP bebas mengembangkan minat dan
bakatnya masing-masing, tapi sejauh apapun seseorang pergi, maka kepada
keluarga jualah akhirnya ia kembali. Begitulah kurang lebih pesan yang
disampaikan oleh Bang Rahmat.
Papih sendiri menceritakan bahwa
dalam menulis itu harus punya komitmen dan keteguhan hati yang kuat. Komitmen diibaratkan
bara api, maka genggam eratlah bara api tersebut dengan kuat, maka niscaya panasnya
benar-benar terasa, beda halnya jika bara api itu tidak dipegang dengan kuat,
maka pasanya akan tercerai berai dan cepat hilang. Begitupun dengan komitmen, jika
kita sudah terbiasa dengan komitmen, maka akan membuahkan kenikmatan dalam
menjalankan hal tersebut, walaupun pada awalnya memang sulit.
Di perjalanan pulang Papih
menambahkan pesan khusus buat saya, bahwa jadikanlah cibiran, kritikan bahkan
hinaan dari orang lain sebagai motivasi untuk maju. Buktikan bahwa apa yang
dikatakan oleh orang lain itu salah. Semua orang mempunyai kesempatan yang sama
untuk sukses, jadi jangan mudah menyerah terhadap keterbatasan yang dimiliki. Pesan
beliau akan selalu saya ingat.
Hadir juga malam itu Bang Asep, dia
termasuk senior FLP Ciputat juga. Ada juga Eza, rival saya semasa dulu setim di
Einhil dan ada Cak Camran penghuni rumpus jalur alternatif. Tak ketinggalan
pula para pengurus FLP Ciputat periode sekarang, ada wakil ketua, Zaenal Abidin
dan sekertaris, Eva. Serta Umi dan Iffah sebagai pengurus dan satu lagi sebagai
anggota angkatan 15. Agak kurang memang, ketika Bang Zham sebagai ketua tidak
dapat hadir di acara bukber tersebut.
Oh ia hampi lupa, ada juga sepasang
suami Istri, yang menemukan belahan jiwanya di FLP, Nia dan Bang Adi, pasangan
sejoli inilah yang telah mensukseskan acara bukber ini, dari mulai belanja
bahan-bahan masak, hingga proses masak itu sendiri.
Inilah yang saya maksud di awal FLP
adalah keluarga, bahkan bagi mereka mereka lebih, sesungguhnya FLP adalah
cinta.
Komentar
Posting Komentar